DARAH IMPIAN
Dari liang mata luka
Mengalirlah darah impian
Menggelembung dipompa angin kembara
Kemudian membeku
Tak tahan menahan pijar panas-Nya
Darah impian darah perjalananku
Membisik dalam gumpalan hitam
Minta hujan.
Revisi Oktober 2008
ULAR MENCARI MIMPI
Tanpa berisik
Ular itu merayapi semak menuju kota
Mencari mimpinya yang hilang
Tanpa pedulikan pedihnya luka
Tanpa pedulikan bisik penghuni rimba
Mimpinya mesti ditemukan
Sebelum tidur di pangkuan-Nya
Revisi Oktober 2008
TUHAN
Tuhan adalah matahari pemberi warna pada kehidupan
angin pengembara dari waktu ke waktu tak pernah lelah
tak pernah berkeluh-kesah
Tuhan adalah gedung beton menampung segala doa dan pinta
tiang baja tempat bergelantung segala desah dan resah
Tuhan adalah kabel listrik yang mengalirkan cahaya ke relung hati
menggemakan ampunan ke hutan-hutan gelap
Tuhan adalah batu laut siap menerima semburan riak,tamparan ombak
Tuhan adalah air yang mengombang-ambingkan perahu
jalan beraspal melancarkan kenderaan ke arah tujuan
Tuhan adalah cinta kasihku yang kucumbu setiap waktu
Tuhan adalah cinta kasihku berzat satu bertangan seribu
Revisi akhir Oktober 2008