Rabu, 30 April 2014

BALUYAAN (BUDAYA BANJAR HULU/PAHULUAN)



                                                                            BALUYAAN
          Baluya atau baluyaan merupakan ungkapan bagagayaan atau tidak serius terhadap seseorang. Ungkapan itu disampaikan kepada teman yang sudah dikenal dan akrab. Sehingga si teman tidak  akan marah, malah menanggapi balik terhadap ungkapan yang dilontarkan kepadanya. Jika ungkapan baluyaan tersebut diungkapkan pada orang lain selain teman akrab kemungkinan akan terjadi diskomunikasi atau salah paham.
Contoh :
1.       Seseorang teman sedang memanggul barang dibahunya, si teman menyapa,”napa nang di bawah.” Mestinya “napa nang dibawa” (tanpa huruf h). Si teman langsung menjawab,”bumi yang di bawah.”

2.        Si A lama tidak bertemu si B .
               “Alhamdulillah,panjang umur,kita bisa bertemu lagi,” kata Si A pada B
               “Ya,berkat doa sampiyan. Eh,jukung sudah diikatlah ke tiang listrik.” Sapa si B
               “Sudah dong,diikat dengan tali besi,” Sahut A. (Padahal dia datang pakai mobil,bukan pakai
                 jukung)

3.       “Kamu datang ke sini pakai apa?” Tanya teman
“Nyata ai pakai baju dan celana. Masa telanjang”. Jawab teman yang disapa.

4.        Si Arul ke kondangan bersama anak wanitanya yang ABG.
         Melihat Dia berjalan bersama wanita, ada yang nyelutuk,”bini nang mana pulang” (Istri
         yang  mana lagi).
         Jawab yang disapa,”Diam-diam aja,jangan ribut. Jika ribut akan tejadi badai”.
5.         “Liat si gendut datang”  (Pada hal sebenarnya yang datang itu bertubuh kurus)

Tidak ada komentar: